Langkau ke kandungan utama

Surat Tinggal

"Perempuan itu sungguh luar biasa peliknya. Baru diperlakukan sebegitu rupa, terus kejam hatinya tertutup untuk pemuda lain. Sedang yang pemuda, menggagahkan diri juga untuk meluahkan isi hatinya, perasaannya kepada perempuan. Dikorek segala isi, diletak elok atas perhiasan. Dipersembahkan pula kepada perempuan.

Apa? Perempuan itu punya hak untuk menolak? Ya, sudah tentu perempuan itu punya hak untuk menerima atau menolak isi itu. Tapi, cuba kau bayangkan si pemuda itu kalau sudah beberapa kali ditolak. Aku tidak mahu membicarakan tentang perempuan itu. Cukuplah semua orang sekarang memperjuangkan kesejahteraan wanita, memperkasakan mereka dengan ilmu, harta dan pangkat.

Mari sini dengar bicara aku tentang pemuda-pemuda yang ikhlas dalam hubungan mereka dengan perempuan-perempuan dalam hidup mereka. Apa itu? Kalau sudah ikhlas kenapa harus diharap balasan perasaan yang serupa daripada perempuan? Ah, itu yang aku nantikan. Soalan itu.

Kau dengar sini, dan kau lihat setiap kata aku muntahkan ini ya.Bukan kerana mereka menolak niat baik pemuda itu yang buat aku marah, keliru dan . Yang itu, ialah lucu dek ironi, kontras, perbezaan, ah, apa-apa kata yang dapat menerangkan lain yang diucap perempuan itu, dengan lain tindakan yang diambil mereka.

"Aku kiranya, mahukan pemuda yang dapat menerima aku seadanya."

"Kau ini baik sekali. Aku sungguh menghargai kehadiranmu dalam hidup aku."

"Beruntung sekali jika aku punya lelaki yang bertanggungjawab dan serius, pada masa yang sama, yang boleh aku  berbual tanpa rasa jemu."

Pemuda-pemuda, apabila terdengar kata-kata itu, merasakan mungkin aku yang kau cari. Kita senang sekali bertemu, berdiskusi, berkongsi masalah, dan kadang kala, sekadar bergurau kosong diselangi ketawa lucu.

Perempuan-perempuan itu, biasanya mangsa tragis durjana jantan-jantan yang lancar kata-katanya mungkin, atau ada faktor yang lain. Dek tragedi itu, habis tertutup pintu hati mereka. Dan, aku juga bersetuju untuk berlaku sedemikian. Kau belajar dari kesalahan, kegagalan lepas, lalu menjadi lebih berhati-hati.

Tapi, jika ada terdetik, terlintas di hati, akal fikir mu, pemuda yang seorng itu dalam hidupmu, memang baik, molek, serta ikhlas orangnya, apakah pintu itu tidak akan terbuka, atau terselak sedikit?

Wah, kamu senang sahaja menerima, menunggu. Atau jika kamu punya sedikit pangkat, harta, rupa, langsung kamu tahu pasti banyak lagi yang kau terima.

Sedang pemuda-pemuda itu (atau lagi tepat, aku!) membuang setiap lendir ego pada dirinya, mempersembahkan isi hatinya secantik habis, setelah istikharah malam sebelumnya. Apa kau fikir pemuda itu sekadar bercakap manis bicara?

Atau pemuda itu, lantaran kurang cantik, segak, maka keberatanlah perempuan-perempuan ini mahu menerimanya? Atau kurang pangkat dan hartanya? Aku kira perempuanlah yang paling tidak memandang semua ini, tetapi kisah Hayati yang membunuh Zainudin setelah dia berkahwin dengan Aziz, pemuda tampan, kaya (luaran nampak kaya) dan berdarjat itu membuat aku tertanya-tanya...


Apa sebenarnya yang kau mahu. ha, perempuan???"
.....................
.....................
.....................

Ikhwan membaca surat yang ditinggalkan Akmal di atas mejanya. Sudah lama Akmal pergi dari situ. Membawa hatinya yang penat, mungkin sudah kehabisan isinya? Hahah, Ikhwan ketawa kecil.

"Kenapa kau pukul rata semua perempuan begitu, Mal... Bukankah hidup ini lebih besar tujuannya daripada sekadar mencari pasangan hidup dari kalangan perempuan ..." Ikhwan hanya mampu bercakap pada dirinya sendiri sahaja..

"Kalau ada jodoh kita, rezeki untuk bernikah setelah berkenalan dengan seseorang, maka segala puji kepadaNya. Jika tidak ada, malah jodoh kita dengan ajal itu lebih dahulu, maka dari Dia kita datang, kepada Dia juga kita kembali...Mal, kau tahu semua ini. Aku harap kau baik-baik sahaja, walau di mana kau berada...."






Ulasan

plain83 berkata…
Jodoh dengan ajal... gulp, benar itu. Mati itu pasti untuk semua yang bernyawa, married or not (TT w TT)

Catatan popular daripada blog ini

cuti cuti malaysia (penang, johor bahru, singapore, melaka)

We start with... Penang!!! 5 hours after I reached Penang, I was busy helping my dad cleaning up the lawn. hehehehe..good boy! =P Later, me and my parents had nasi kandaq! Quite a heavy meal for breakfast, I know but thats pretty common in Penang, regardless of your colour skin. If you are a Penangite, you cant care less if its heavy or not. What you know is the food is gonna last you until lunch hour for another round of nasi kandaq or maybe some other meals.. The boys, back then it was still school holidays..thats why they only wake up aroun 9 -11 am... lazybums.. In JB..well..nothing much in JB I think..prefer Penang..hehehe no offence JB folks! =P Where is this again..Angsana Mall? UO? I don't remember.. In Singapore..was quite okay actually, only that, because we had Apish crying for us to carry him instead of him walking..it was a pretty tiring day... Arab St. I think... I think this bar/cafe/restaurant looks cool The masjid there The Family We just went where out feet taking...

Reconnect: My Journey Back to Blogging

 Hello, fellow travel enthusiasts and friends of Malaysian adventures! It's been an incredible journey, one that saw me take an unexpected hiatus from blogging for more than three years. Life happened (more like COVID happened) —responsibilities, changes, and personal growth—but one thing remained constant: my love for exploring the beauty and diversity of Malaysia. With power to put Dillan on my back, comes great responsibility! Today, I'm excited to announce my return to the world of  blogging. It's a bit like revisiting an old friend and reminiscing about unforgettable experiences. As I dust off my keyboard and sift through the memories of past travels, I can't wait to reconnect with all of you and share new adventures. Reflecting on the Past During my hiatus, I took the time to recharge, reflect, and embark on new journeys, both physically and emotionally. I've explored different aspects of life, including my passion for raising awareness about autism, delved de...

Hang Tuah The Animation?

Woah, woah! Read this at beautifulnara about a three way agreements signed by Japanese anime studio Gonzo (Blood: The Last Vampire), Malaysian animation studio Funcel and Malaysia's National Film Development Corporation to produce Hang Tuah the animation! The protagonists....maybe? The antagonists...look so.. It sounds cool to me at first but I am being a bit skeptic about having non Malaysians to make an anime out of this legendary warriors, Hang Tuah and his friends. What more, I wonder are the voice actors gonna be Japanese too? I remember watching Silat Lagenda. That was awesome for our technology that time. But I think I shouldn't be all negative about Gonzo studio animating Hang Tuah because it's a collaboration....I think? Well, you guys can read more here and here . hehehehe